“Aktivitas Bermain dan Aneka Ragam Permainan”
Reguler Mandiri 2010
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
AKTIVITAS
BERMAIN
A. ASAS-ASAS
PERKEMBANGAN ANAK
Tidak semua
anak mencapai taraf perkembangan yang sama, tetapi semua perkembangan berjalan
atas dasar beberapa asas perkembangan. Asas perkembangan itu, antara lain
adalah :
1. Perkembangan
dipengaruhi oleh faktor keturunan (heredity) dan faktor lingkungan.
2. Perkembangan
adalah suatu proses yang teratur dan kontinu (berkelanjutan).
3. Tempo
perkembagan tidak rata.
4. Setiap
anak mempunyai tempo perkembangan sendiri.
5. Proses
perkembangan seorang anak terdiri dari beberapa tahap.
Keuntungan mengetahui asas perkembangan
anak yaitu :
a. Memungkinkan
guru atau pendidik mengetahui apa yang diharapkan dari seorang anak pada usia
tertentu.
b. Memungkinkan
adanya perencanaan agar anak dapat diberi bimbingan dengan sebaik-baiknya.
B. ALAT
PERMAINAN DAN BERMAIN TK
1. Fungsi
Alat Permainan / Mainan
Alat permainan dan bermain yang
dipersiapkan di TK hendaknya berfungsi mendidik, member pemahaman dan melatih
keterampilan serta pembiasaan. Alat permainana itu misalnya :
-
Mainan untuk melatih otot besar dan kecil.
-
Mainan untuk mengembangkan fantasi.
-
Mainan untuk melatih keterampilan.
-
Mainan untuk mengembangkan daya fikir.
-
Mainan untuk mengembangkan perasaan social
emosional anak.
-
Mainan untuk mengembangkan kreativitas.
-
Mainan untuk rasa keindahan.
Sebagai guru kita harus mengetahui
fungsi dan cara penggunaan alat permainan tersebut, agar dapat menstimulasi
kemampuan anak secara optimal.
2. Persyaratan
Alat Permainan
a. Menonjolkan
fungsi pedagogis sesuai usia dan taraf perkembangan anak.
b. Ukuran
dan betuknya sesuai dengan usia anak.
c. Aman
dan tidak berbahaya bagi anak.
d. Menarik
baik warna maupun bentuknya.
e. Awet,
tidak mudah rusak dan mudah dipelihara.
f.
Murah dan mudah diperoleh.
g. Jumlahnya
mencukupi kebutuhan anak.
h. Jangan
ada bagian yang runcing / tajam, bahannya tidak membahayakan, tidak mengandung
racun.
i.
Harus dapat mendorong anak untuk melakukan
penemuan-penemuan baru dan melakukan berbagai eksperimen.
3. Alat
Permainan Manipulatif
Permainan manipulative merupakan
kegiatan yang berhubungan dengan gerakan dasar yang harus dikembangkan pada
anak usia Taman Kanak-Kanak. Permainan manipulatif lebih sering dilakukan
diatas meja dengan alat-alat permainan yang disebut mainan meja ( table toys ). Contoh mainan meja
antara lain :
-
Papan jamur.
-
Bentuk geometris.
-
Papan lukis.
-
Kuas.
-
Cat.
-
Puzzle.
-
Menara pelangi.
-
Kertas lipat berbagai ukuran dan warna.
-
Dsb.
Sebagian alat-alat tersebut
biasanya diletakkan dalam area konstruksi atau area pembangunan. Beberapa
diantaranya bersifat self corrective.
Alat-alat permainan manipulatif memberikan kesempatan pada anak untuk :
a. Menyesuaikan
bentuk dan warna.
b. Mengkombinasikan
bentuk.
c. Mengkombinasikan
warna.
d. Melihat
hubungan antara bentuk, ukuran, dan warna.
e. Membuka
dan menutup, memasang, menyusun kembali.
f.
Meronce.
g. Menyusun
set mainan.
4. Tugas
Guru dalam Pengadaan Alat-Alat Bermain
Tugas guru dalam pengadaan
alat-alat bemain selain memilih, mempersiapkan, mengatur alat-alat bermain yang
dibutuhkan, membimbing, menguasai, menjawab pertanyaan anak dan observasi, ada
hal lain yang menjadi tugas guru yang akan memudahkan dan memperlancar tugas si
anak. Saran bagi guru yang mungkin dapat membantu :
-
Jumlah mainan atau alat bermain harus cukup
untuk digunakan satu hari sesuai tema.
-
Tempatkan pada tempat yang terjangkau oleh anak,
dan hindari pemenuhan rak-rak dengan mainan.
-
Letakkan beberapa alat bermain di atas meja
dalam area kegiatan sebelum anak tiba jika diperlukan.
-
Simpan alat sejenis dalam satu wadah.
-
Rawat semua mainan.
-
Sering-sering menukar mainan dengan persediaan
yang disimpan.
-
Biarkan anak memainkan mainan-mainan selama
kegiatan bermain bebas.
-
Tempat duduk yang nyaman, penerangan yang baik,
serta suhu ruang yang segar ketika anak bermain di dalam.
C. MERENCANAKAN
PENGATURAN LINGKUNGAN BERMAIN DI TAMAN KANAK-KANAK
Merencanakan
dan mengatur lingkungan bermain di dalam dan di luar kelas penting dipahami
guru TK seperti prinsip-prinsip pengaturan lingkungan dan aspek-aspek lain yang
perlu dipertimbangan. Para ahli berpendapat bahwa lingkunga bermain
mempengaruhi perilaku manusia. Pengaturan lingkungan sebaiknya didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut :
-
Disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
-
Dapat menstimulasi perkembangan anak.
-
Tercipta rasa aman secara jasmani dan rohani.
Mitchell,
Bailey, dan Dewsnap (1992), percaya bahwa bak pasir merupakan prioritas utama
dalam mendesain tempat bermain di luar, diusahakan seefektif mungkin dengan
cara dan alat bermain yang bervariasi sehingga anak tidak dibiarkan hanya
dengan kegiatan menuang atau mengayak pasir.
Menurut Frosr
dan Klein (1983), alat dan perlengkapan bermain yang bervariasi dan kompleks
mempengaruhi tipe-tipe bermain, pemilihan alat, perilaku social serta hubungan
verbal anak-anak.
1. Memperkaya
Permainan di Luar
Menurut Frost (1992) halaman
bermain yang baik meningkatkan intensitas permainan serta luasnya perilaku
bermain anak. Lingkungan bermain di luar ruangan di beberapa TK tidak jarang
tampak kaku dan monoton. Baik jenis alat-alat permainannya maupun
pengaturannya. Untuk mencegah kejenuhan, guru dapat mengusulkan dan menuangkan
idenya dalam pengaturan arena bermain di luar, seperti tempat-tempat berikut
ini :
a. Serambi
atau emperan.
b. Permukaan
tanah.
c. Penghalang
jalan.
2. Lingkungan
Bermain di Dalam Ruangan
Aspek-aspek social dari lingkungan
bermain merupakan komponen penting dalam merencanakan pengaturan lingkungan di
dalam ruang di TK, lingkungan bermain di dalam harus menyenangkan dan memberi
rasa aman pada anak.
3. Aktivitas
Bermain Balok, Pasir, dan Air
Aktivitas ini merupakan aktivitas
bermain yang digemari anak-anak dan banyak sekali manfaatnya bagi perkembangan
anak secara totalitas. Alat permainan ini menawarkan banyak kemungkinan bagi
anak untuk mengungkapkan gagasan-gagasan serta perasaan mereka yang berkembang
secara alami.
D. BERMAIN
BALOK
Saat bermain
balok anak-anak bebas mengeluarkan dan menggunakan imajinasi serta keinginannya
untuk menemukan agar dapat bermain dengan kreatif. Tahap-tahap yang dilalui
anak dalam bermain balok menurut Apelman (1984) ada tujuh tahapan bermain balok
yang dibuat Harriet Jomson (1982), yaitu :
I.
Balok dibawa anak kemana-mana, tetapi tidak
digunakan untuk mebangun sesuatu.
II.
Anak-anak mulai membangun.
III.
Membangun jembatan (usia 3 tahun).
IV.
Membuat pagar untuk memagari suatu ruang.
V.
Membangun bentuk-bentuk yang dekoratif.
VI.
Mulai member nama pada bangunan.
VII. Bangunan-bangunan
yang dibuat anak-anak sering menirukan atau melambangkan bangunan yang
sebenarnya yang mereka ketahui.
a. Belajar
Melalui Bermain Balok
-
Fisik motorik.
-
Perkembangan kognitif.
-
Perkembangan social.
-
Perkembangan emosional.
b. Peran
dan Tanggung Jawab Guru dalam Permainan Balok
-
Letakkan balok dalam rak terbuka dan dapat
dijangkau anak.
-
Sediakan jumlah unit balok yang cukup.
-
Arena di lantai cukup unutk bermain balok yang
jauh dari lalu lalang.
-
Sediakan waktu yan cukup ± 45-60 menit.
-
Tambahkan peralatan dan aktivitas yang sesuai.
-
Beri label pada kotak atau rak.
-
Gunakan balok dengan berbagai cara.
-
Usahakan bermain balok di lantai.
-
Membereskan balok sesudah bermain.
-
Perlu memberikan kegiatan selanjutnya sesudah
bermain balok pada anak.
-
Keberadaan guru untuk membereskan balok sering
diperlukan.
-
Bimbingan perlu diberikan dengan sangat
bijaksana.
-
Guru dapat memberikan stimulasi yang menantang
anak untuk mencipta dengan balok-balok.
E. BERMAIN
AIR DAN PASIR
Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang penting di TK, karena kegiatan ini sangat menarik dan
sangat digemari oleh anak-anak. Bermain pasir dan air juga memberikan kesibukan
yang sangat mengasyikkan. Menurut Dogde (1991) cara anak-anak bermain dengan
air dan pasir tidak selalu sama. Perbedaan kemampuan ini dikarenakan pengalaman
sebelumnya.
1. Tahapan
Bermain Pasir dan Air
Menurut dogde, anak-anak beraktivitas melalui tahap-tahap yang sama
dalam bermain air maupun pasir, walaupun mereka tidak selalu berada dalam tahap
perkembangan yang sama.
-
Tahap pertama, eksplorasi sensori-motor yang
berhubungan dengan panca indra.
-
Tahap kedua, anak-anak mempergunakan pengalaman
dan belajar mereka untuk suatu tujuan.
-
Tahap ketiga, anak-anak menyempurnakan hasil dari
tahap-tahap sebelumnya.
2. Tujuan
dan Manfaat Kegiatan Bermai Pasir dan Air
-
Perkembangan motorik kasar terjadi ketika anak
bermain pasir dan air seperti ketika mengangkut pasir dan air berulang-ulang
anak-anak mengembangkan kekuatan, keseimbangan dan daya tahan tubuhnya.
-
Ukuran, timbangan, hitungan, memecahkan masalah,
mengamati, dan bereksplorasi merupakan kegiatan-kegiatan yang menunjang
perkembangan kognitif anak.
-
Perkembangan social dan emosional terjadi ketika
anak bermain dengan riang gembira, rukun dan sabar, menghasilkan sesuatu yang
membanggakan dan meimbulkan rasa puas.
3. Eksperimen
dengan Pasir
-
Membandingkan kapasitas pasir dalam wadah.
-
Membandingkan berat.
-
Dengan sendok dan semen anak-anak menyendok
sebanyak-banyaknya psir kering ke dalam ember-ember kecil.
4. Eksperimen
dengan Air
-
Tenggelam dan mengapung.
-
Bermain warna.
-
Bahan berbeda dimasukkan kedalam air.
5. Perlengkapan
untuk Bermain Air dan Pasir
-
Alat yang permanen.
-
Bahan yang harus dibeli.
-
Alat yang dapat dibuat sendiri.
6. Peran
Guru dalam Kegiatan Bermain Pasir dan Air
Guru perlu memperhatikan beberapa
hal penting agar bermain pasir dan air berhasil dengan baik sesuai dengan
tujuan yang direncanakan.
-
Keamanan.
-
Jumlah anak yang bermain.
-
Penyimpanan peralatan bermain.
-
Tersedianya tempat untuk anak-anak membersihkan
diri.
-
Kelengkapan alat-alat yang diatur sedemikian
rupa.
-
Kebersihan pasir dan air.
ANEKA RAGAM
PERMAINAN ANAK
A. BERMAIN
TERPIMPIN
Dalam kegiatan
bermain terpimpin anak tidak bebas, melainkan terikat pada peraturan permainan
atau kegiatan tertentu. Aktivitas permainan terpimpin yang dapat membantu guru
menciptakan permainan antara lain adalah :
1. Permainan
dalam lingkaran.
2. Permainan
dengan alat.
3. Permainan
tanpa alat.
4. Permainan
dengan angka.
5. Permainan
dengan nyanyian.
6. Permainan
bentuk lomba.
7. Permainan
mengasah panca indra.
Sebelum melaksanakan
permainan, sebaiknya guru mempersiapkan alat permainan yang dibutuhkan terutama
yang harus dibuat sendiri, seperti cat untuk finger painting, play dough, kartu
angka, kartu gambar, kartu majemuk, larutan air sabun dan sebagainya. Contoh
aktivitas bermain terpimpin :
1. Permainan
dalam lingkaran.
a. Mencari
teman.
b. Permainan
hadap, balik, bubar.
c. Saputangan
dan bola.
d. Bola
kurang bola lebih.
2. Permainan
dengan alat.
a. mana
sepatuku.
b. Mencari
sambungan.
c. Bi
… bo … creng.
d. Membuat
bentuk-bentuk baru.
3. Permainan
tanpa alat.
a. Permainan
menjala ikan.
b. Kata
polisi.
c. Makan
buat apa?
4. Permainan
dengan angka.
a. Dengar
dan lakukan.
b. Kegiatan
dengan waktu.
c. Berbaris
menurut angka.
d. Bermain
kocok-kocokan.
a. Cari
sejumlah benda.
5. Permainan
dengan nyanyian.
a. Berain
sepatu.
6. Permainan
bentuk lomba.
a. Lomba
lari menjepit bola.
b. Bola
dan papan.
c. Angin
puyuh.
7. Permainan
mengasah panca indra.
a. Latihan
indra pendengaran.
a) Bunyi
music.
b) Benda
jatuh.
b. Latihan
indra peraba.
a) Kasar-halus-lembut.
b) Meraba
denga kaki.
c. Latihan
indra penglihatan.
a) Permainan
“ lihat baik-baik dan ingat “
d. Latihan
indra pengecap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar